Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) melakukan rapat koordinasi
22 Kepala Pelabuhan dari seluruh Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja di Jakarta, Jumat (10/3). Rapat koordinasi
ini mengusung 5 program, di antaranya peningkatan produksi perikanan;
peningkatan skala ekonomi; peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB); peningkatan
nilai tukar nelayan; dan pembentukan komunitas nelayan yang sejahtera.
Melalui program-program ini, Perikanan
Tangkap diharapkan dapat menyumbang lebih besar bagi produksi perikanan
Indonesia dan dapat menyuplai pangan masyarakat Indonesia. Saat ini sumbangsih
DJPT terhadap PDB perikanan nasional sebesar 3,14% dan ditargetkan naik menjadi
6% pada tahun ini.
“Posisi kita masih sekitar Rp255 triliun,
kita harapkan akan menjadi sebesar hampir Rp800-900 triliun. Sebetulnya dari
PDB satelit sudah Rp600 triliun, kita akan dorong jadi Rp800- 900 triliun,”
kata Sjarief.
Tahun ini DJPT juga akan melaksanakan
program perbaikan 20 pelabuhan, yang akan menjadikan pelabuhan sebagai pusat
bisnis yang potensial. Perbaikan pelabuhan ini terdiri dari TPI yang tertutup
dan higenis, pengaspalan jalan, penyediaan akses air bersih, serta pengadaan
seragam dan sepatu boot untuk para nelayan.
Sjarief menuturkan akan menambah fasilitas
pelabuhan dengan pengadaan bengkel maritim, kedai maritim, rumah kemasan untuk branding produk perikanan, dan transportasi
untuk para nelayan berangkat dari kampung nelayan ke pelabuhan. Bengkel maritim
tersebut akan menjual sparepart, dan keperluan
kapal. Adapun kedai maritim akan menjual kebutuhan pokok untuk para nelayan
seperti beras, telur, gula, kopi dan kebutuhan pangan lainnya. Sjarief
mengatakan bahwa nelayan diperbolehkan untuk mengutang dan membayarnya dengan
ikan.
“Nanti (nelayan) bisa ngutang,
bayarnya pakai ikan. Kenapa begitu? Karena saya mau motong jalur tengkulak.
Jadi kalau lihat seperti ini center-nya pelabuhan ya,”
tegasnya.
Peremajaan sistem juga akan dilakukan dengan
menaruh GPS di kapal-kapal 10 GT, pengadaan 12.000 VMS baru untuk kapal diatas
30 GT, juga pemasangan CCTV di setiap pelabuhan. Nantinya semua akan dimonitor
di kantor DJPT untuk melihat jika ada kapal yang tenggelam atau melakukan
pelanggaran. Ditargetkan juga pada tahun ini akan dibuka 11 Kantor Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) Regional baru.
“Saya berharapkan
satu tahun ini selesai, karena anggarannya sudah distribukan,” tandasnya.
Posting Komentar