Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan perikanan Indonesia harus dikelola
secara berkelanjutan sesuai dengan tuntutan dunia. Menurutnya, dengan cara
tersebut industri perikanan Indonesia akan bisa memanfaatkan pasar dunia
yang besar dan terbuka lebar.
“Ajang
Pameran Seafood Amerika Utara merupakan kesempatan untuk
memperluas pasar ekspor kita. Namun, syaratnya, kita harus menerapkan tata
kelola yang lebih bertanggung jawab karena itu menjadi tuntutan dunia,”
kata Susi saat membuka Paviliun Indonesia di SENA, Boston, Amerika
Serikat, Minggu (6/3).
Menteri Susi juga
mengatakan, potensi Indonesia sangat besar, baik dalam kualitas maupun
kuantitas. Susi menilai, saat ini pasar dunia menyukai produk
perikanan Indonesia. Oleh karena itu, industri perikanan Indonesia harus
memperhatikan tata kelola yang memperhatikan keberlanjutan.
“Saya melihat peluang
ekspor produk kelautan bagi pengusaha Indonesia bagus kendati masih ada
kendala yang harus dihadapi tapi persoalan itu pasti dapat diselesaikan
oleh masyarakat perikanan Indonesia,” ujarnya. Saat ini, pemerintah AS sedang
menyiapkan rancangan undang undang yang mengharuskan nelayan menjelaskan
dari lokasi mana ikan ditangkap, kapal apa yang digunakan, dantipe jaring
yang dipakai. Bahkan nelayan diharuskan menjelaskan proses pengolahan yang
dilakukan. Menurut Susi, kita harus mengikuti aturan yang bukan hanya berlaku
di AS, tetapi di seluruh dunia. Hal dilakukan agar produk perikanan
Indoenesia, dapat memasuki seluruh pasar dunia.
“Kita harus mengikuti
aturan yang bukan hanya berlaku di AS, tetapi di seluruh dunia. Kalau
nelayan Indonesia tidak memperhatikan soal keberlanjutan, produk mereka
akan tidak bisa diterima dimana-mana”, paparnya. Dalam kesempatan tersebut,
Menteri Susi juga memberi pujian kepada nelayan dalam negeri. Menurutnya
saat ini, nelayan sudah mulai memperhatikan tata kelola yang lebih baik.
“Ini sesuai dengan semangat Nawa Cita di mana nelayan punya kesempatan
untuk menangkap ikan,” imbuhnya.
Posting Komentar