Anda pasti pernah merasakan saat sedang tertekan akibat stres, emosi, dancemas, maka perut terasa mulas dan sakit. Terkadang dalam kondisi parah, sakit perut itu berlanjut hingga ke diare, bahkan muntah. Mengapa demikian? Ini terjadi karena pada masa awal pembentukan janin manusia, bagian otak dan sel saluran cerna itu adalah sebuah jaringan yang sama. Perkembangan selanjutnya membuat pertumbuhannya terpisah. Itulah sebab kedua bagian tubuh itu masih terhubung dengan saraf serta mediator.
Penjelasan tersebut diberikan oleh Ketua UKK Gastrohepatologi – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. M. Juffrie,
“Di dalam kehidupan, hubungan antara keduanya memang dihubungkan oleh saraf dan mediator-mediator. Saraf yang memerintahkan otot di saluran cerna dan sebagainya,” terangnya.
Apabila seseorang merasa cemas, stres, dan emosi lainnya, maka saraf dalam otak akan mengirim sinyal melalui saraf dan mediator pencernaan. Pencernaan berkontraksi dan itu dirasakan menjadi perut yang mulas, bahkan sakit.
Makin tinggi tingkat stres, makin buruk kondisi di pencernaan dan bisa menyebabkan mencret. Ada pula yang menjadi penyebab sakit maag sebab produksi asam di perut juga berlebihan.
Pada saluran cerna juga hidup mikrobiota yang bisa memacu sel di pencernaan untuk mengeluarkan mediator. Kerja mediator adalah pemacu neurotransmeter, yaitu untuk mengirim sinyal ke otak bahwa ia harus mengatur emosi, kognitif dan perasaannya.
Bila emosi yang Anda rasakan sudah lebih tenang, maka otak akan mengirim sinyal ke pencernaan dan mengurangi aktifitas kontraksi penyebab mulas. Perut pun akan sehat kembali, walau efeknya kadang masih berlanjut jika sudah sampai pada tahap mencrret.
“Kalau misalnya lebih dari dua hari, yang dikhawatirkan saluran cernanya yang memang sakit. Misalnya saja terjadi inflamasi,” terang sang dokter.
Posting Komentar