Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta pada
masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang janji kampanyenya justru
bisa membahayakan kondisi bangsa maupun rakyat dan tak bisa diwujudkan.
"Saya
tetap konsisten dan sikap dan pandangan saya, untuk pilih pemimpin negeri ini
kita harus persis tahu begitu terpilih apa yang dilakukan beliau, mau dibawa
kemana negara kita ini, pemerintah yang dijalankan seperti apa," kata
Yudhoyono dalam sebuah wawancara yang diunggah di situs Youtube yang dipantau
Antara di Jakarta, Rabu.
Ia meminta
agar masyarakat bisa memahami bagaimana janji kampanye capres yang objektif dan
bisa diwujudkan bukan sekedar "angin surga" atau hal yang sulit
diwujudkan.
"Yang
jelas saya dan rakyat tidak akan memilih seorang capres kalau tidak yakin bahwa
dijanjikan itu bisa dilaksanakan tidak terlalu muluk-muluk dan membawa manfaat
nyata," tegasnya.
SBY
mencontohkan ada capres yang mengatakan bila terpilih menjadi presiden akan
menasionalisasi semua perusahaan asing di Indonesia, dan disadari atau tidak
janji itu sulit dipenuhi. Bila dipenuhi tentu juga membawa konsekuensi ekonomi
bagi Indonesia ke arah yang buruk.
"Saya
ambil contoh, untuk janji kampanye sekarang ada yang bahaya, misalkan kalau
jadi presiden semua aset-aset asing akan dinasionalisasi barangkali yang
mendengar retorika seperti itu, wah ini hebat, tegas, nasionalime tinggi, tapi
kalau kemudian jadi presiden semua aset dinasionalisasi yang perjanjiannya
sudah sejak era Bung Karno dan Pak Harto, hari ini kita nasionalisasi, besok
kita dituntut di arbitrase, lusa kita bisa kalah dan memporakporandakan ekonomi
kita," katanya.
Yudhoyono
mengatakan dirinya sepakat dan telah menjalankan pemahaman bahwa kerjasama
dengan pihak asing harus menguntungkan rakyat dan pemerintah Indonesia,
demikian juga kontrak-kontrak kerjasama harus mendorong agar bangsa Indonesia
menjadi tuan rumah di negara sendiri.
"Dampaknya
akan sangat dahsyat, oleh karena itu menurut saya kalau memamng ada capres yang
bersikukuh nasionalisasi aset, saya tidak akan mendukungnya karena bisa membawa
malapetaka pada ekonomi kita," tuturnya.
Janji lain,
kata SBY, yang sulit untuk diwujudkan adalah bila ada capres yang menjanjikan
akan mengembalikan bentuk dan isi Undang-Undang Dasar 1945 seperti sebelum
amandemen.
"Saya
dengar katanya ada kubu capres yang mengatakan kalau kita terpilih maka akan
kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dilakukan perubahan, persis seperti
era dulu, presidential murni, MPR pegang kendali pemerintahan, pemilihan tidak
langsung dan sebagaimnya, itu mudah diucapkan, bagaimana implementasinya?,
tidak ganggu stabilitas politik?," kata Yudhoyono.
Oleh karena
itu, kepada para capres, SBY meminta agar menjelaskan platform dan visi kepada
masyarakat, sementara masyarakat juga harus jeli dalam menilai platform dan
visi yang diajukan oleh para calon presiden.
Posting Komentar